Maka tibalah saya pada pilihan yang akan saya pilih kalau saya sudah sekaya Bakrie: Kolam beton.
Sementara ini saya masih memilih kolam tanah dan terpal saja dulu :D sambil merajut kekayaan dulu lah. hahaha :)
Kolam beton ini mahal. Biaya konstruksinya bisa mencapai jutaan rupiah. Kolam yang tidak alami ini juga punya bakteri pengurai sampah yang terbatas jumlahnya. Kecuali dasar kolam dibiarkan alami (tanah), maka harapan untuk bakteri-bakteri hidup masih ada.
Saya perhatikan, kolam beton ini perawatannya gampang. Tidak ada kebocoran, paling gak minim lah bocornya. Kalau bocor pun gampang diceknya. Beda dengan kolam tanah yang mesti diraba-raba dulu titik kebocorannya.
Sama dengan kolam terpal, kolam beton juga memungkinkan kita buat mengganti air kolam dengan mudah. Lagi-lagi idem dengan kolam terpal, kolam beton mengisolasi (menjaga) dirinya dari penyakit dan hama relatif lebih baik dari kolam tanah.
Tapi ya itu...mahal. Kemudahan yang kita dapat kalau menggunakan kolam beton ditebus dengan biaya pembuatannya yang tidak semurah kolam terpal dan kolam tanah.
Dan saya pengen banget punya kolam beton. Nanti.. ketika paling gak saya bisa panen sebulan sekali 30 ton!
Hehehehe. Di aminin dong :D
amin bossss
BalasHapus