Jumat, 29 April 2011

Pelet Lelenya! Pelet!

Pakan buatan pabrik biasanya berbentuk serbuk atau Pelet (bulat-bulat, berbagai ukuran, 1 - 5 mm). 



Tahukan kalian kenapa pelet ini memainkan peran yang signifikan di dunia per-lele-an? Karena Pelet ini stoknya selalu tersedia, gampang diperoleh, gak bikin ribet, dan kadar kecukupan gizinya sudah sesuai dengan kebutuhan lele (produksi). Pelet adalah angin surga bagi para peternak lele. Sayangnya, angin surga ini mesti ditebus dengan harga yang mahal. Ya, pelet lele = mahal. 

Selama kami beternak lele ini, 80% dari ongkos produksi dilalap habis sama pelet. Untuk membesarkan satu kwintal lele, pelet yang dibutuhkan satu kwintal juga. Pelet yang kami beli kisaran harganya Rp 7.000/kg. Jadi kami menghabiskan isi tabungan sebesar Rp 700.000 untuk pelet saja. Sementara itu, harga lele perkilo saat ini adalah Rp 10.000 (harga dari peternak ke bandar loh ya). 

Pabrik pakan ikan biasanya mencantumkan informasi berupa kandungan nutrisi di bungkus luar karung (kemasan pakan). Jadi sebagai pembeli, kita bisa tahu jumlah nutrisi tiap pakan-pakan yang dijual. tinggal cari mana yang dibutuhkan. 

Pelet ukurannya macam-macam, tergantung ukuran ikannya juga. Kasih makan ke lele mesti diperhatikan juga ukuran peletnya. Kalau lelenya masih kecil, ya kasih peletnya kecil juga. Kalau kegedean kasihan itu lele mulutnya gak nyampe buat makan peletnya. 

Semakin besar ukuran pelet, semakin kecil kandungan proteinnya. Hal ini karena lele besar (lele yang ukurannya menuju panen) tidak butuh protein sebanyak lele kecil. 

2 komentar:

  1. yah nasib pemodal kecil kayak kami harus muter otak buat ngakalin cost beternak lele, diantaranya ya itu: pakan. hehehe ;)

    BalasHapus