Jumat, 21 Juni 2013

Bekicotcotcotcot Buat Pakan Alternatif Lelelelelele

Escargot. Makanan yang tersedia di restoran perancis. Menurut sumber yang terpercaya (adik saya, pernah bekerja di kapal pesiar) harga Escargot satu porsi sebesar 11 - 12 euro. Dalam rupiah berarti hampir 150.000. 

Kalian tahu dalam bahasa Indonesia apa itu Escargot?
Bekicot. 

Bekicot terhormat yang dikonsumsi di Perancis sana rada 'ngota' sih. Bekicot yang ada di kebon saya termasuk bekicot kampung. Ya sama-sama aja spesiesnya lah :D 

Musim hujan. Bekicot berdatangan. Kebon saya dipilih jadi rumah buat banyak bekicot. Di tepi kolam terpal, tembok-tembok rumah, rerumputan, dahan pohon. Seru! Seringkali saya berjalan dan menginjak sesuatu seperti menginjak potongan gelas. "Krak!". Seekor bekicot remuk terinjak. Kasihan. Saya gak sengaja. Tapi ada satu hal yang saya lakukan dengan sengaja. Ini dilakukan dalam rangka bikin Pakan Alternatif lele. 

Suatu kali saya kumpulkan mereka dalam sebuah wadah. Ember. Jumlahnya dua puluhan. Saya mau coba-coba bikin pakan lagi buat lele saya. Mumpung gratis bekicotnya. Ditambah berdasarkan info dari Google, Bekicot memiliki kandungan yang bagus untuk lele. Proteinnya ok. Saya lupa jumlah tepat proteinnya, kalau tidak salah 30% - 40%. Kasitau saya ya kalau saya salah :D

Saya pilih bekicot yang ukuran besar. Bekicot yang kecil-kecil saya kumpulkan untuk (iseng-iseng) diternakan lagi. Ada kandang yang nganggur saya saya pake aja buat kandang bekicot. 

Bekicot malang yang udah saya seleksi direndam hidup-hidup di air panas selama 10-15menit. Ini untuk mengeluarkan lendirnya dan melunakkan dagingnya. Setelah itu cuci bersih bekicotnya. Kulitnya dikupas dengan cara dihancurkan pake palu atau batu. Saya pikir kulitnya lunak kayak kulit telor, ternyata enggak. Lumayan keras juga. Dan tajam.  Nah kalau sudah pisah daging dengan kulitnya, buang aja itu kulit dan cincang dagingnya. Digiling juga bisa. Daging bekicotnya masih keras, makanya saya giling/cincang. Kalau direbus lebih lama bisa jadi lebih lunak dagingnya. 

Apa lele saya suka daging bekicotnya? SUKA! apa yang mereka gak suka hahahaha ;)
Apa saya suka bikin pakan bekicot buat lele-lele saya? ENGGAK! hahahahahahah :P

Berat bersih bekicot hanya setengah dari berat utuhnya (waktu dia masih hidup). Membersihkannya juga sulit dan ribet, teutama di bagian lendirnya. Kulit bekicot pun ga bisa diremehkan, tajam luar biasa. Jadi saya hanya beberapa kali saja bikin pakan bekicot ini. Bisa dihitung sama jari satu tangan lah.

Bekicot cocoknya jadi pakan tambahan. Bukan pakan alternatif. Ngerti gak? Dia bukan bahan utama. Perlu dukungan dari bahan lain untuk menambah bobot lelenya. Dari yang saya baca, bekicot ini banyak dijadikan tepung untuk pakan tambahan. Menarik memang, tapi saya ga ada modal bikin bekicot jadi tepung :D

Agak sayang juga sih melepas para bekicot ini. Mana gratis pula saya bisa dapetin mereka. Tapi kalo ada bahan dengan kandungan yang sama dan lebih gampang ngurusnya, kenapa gak?

Sayonara, Bekicot. Saya gak akan ganggu kalian lagi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar