Selasa, 09 Juli 2013

Ikut-ikutan Bikin Resto Makannya Lele Hehehe :D



Waktu kami memutuskan bikin Kedai Lele, perjalanannya panjang. Hampir setahun untuk mewujudkannya. Mulai dari ide, mencari konsep, membuat proposal, menentukan pasar, membuat menu, menetapkan harga,  sampai ngefillet dan mencuci lelenya sendiri, whuah mengeluarkan banyak sekali rupiah dan keringat. Tidak ada mudahnya sama sekali jadi wirausaha itu. Hehehe :D

Kami bukan yang pertama membuat usaha ini, Kedai Lele. Beberapa tahun belakangan ini gak sedikit yang mengangkat ikan lele jadi menu utama di restoran. Pecel Lele Lela jadi pelopornya. Selamat, kang Rangga :) kami mengekor, terima kasih sudah membuka jalannya. Hehehe :D

Tentu saja kami gak keberatan dibilang pengikut. Tak apa. Biar gak terus-terusan dilabeli 'ikut-ikutan', kami membuat konsep Kedai yang sederhana saja. Bukan restoran besar, ya kecil-kecil saja. Kalo diperhatikan, tempatnya gak cocok buat kongkow-kongkow karena kami menerapkan sistem lele fast-food dan tidak menyediakan AC dan WIFI. Etapi kalau mau ngobrol-ngobrol seru bisa juga sih. Kepengennya mah Kedai Lele kami ini low profile, high profit. Sedang menuju kesana nih. Hehehe :D

Menu di Kedai Lele (cuma) ada tujuh saja. Ya baru segitu karena mau nambah gak jadi-jadi. Perlu waktu karena kami harus browsing resep, belanja & nyoba masak di dapur rumah, habis itu dicoba rasanya. Beberapa kali gagal. Jarang yang langsung berhasil. Tapi kami terus nyoba resep-resep baru. Semoga saja menjelang satu tahun Kedai Lele sudah ada tiga atau empat menu baru ya. Hehehe :D

Lele di Kedai Lele tidak bertulang, tidak berduri. Mereka tinggal dimakan saja karena sudah kami fillet dan kami cuci bersih sebersih-bersihnya. Sebagaimana yang kita tahu, lele yang paling beken dalam hidangan ya Pecel Lele. Nah kami tidak juga itu, tidak jual pecel lele. Apapun kami coba sedang buat menunya, tapi tidak Pecel Lele. Hehehe :D 

Sampai saat ini, kalau sedang banyak konsumen yang makan di Kedai Lele, dalam waktu sebulan kami butuh hampir 4 kwintal ikan lele ukuran 2 - 4 ekor/kilonya. Kami punya kolam sendiri dan menternakan lelenya sendiri juga. Sayangnya sering keteteran karena jumlah kolam yang tidak banyak. Jikalau teman-teman sekalian membaca ini dan kalian adalah petani lele di Bandung, boleh kontak kami kalau hendak menjual lele-lelenya sesuai syarat yang kami mau itu. Harganya kalau sama saya biasanya gak lebih dari 13ribu/kilonya. Nego via email, hp, atau ketemu langsung. Hehehe :D

Segini dulu ceritanya. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar